Kamis, 05 Maret 2009
Hariku
Sebuah hari-hari yang sangat melelahkan yang telah larut dalam hidupku. Peristiwa satu demi satu datang menghampiri di setiap bayang langkahku. Dari kesusahan bahkan sampai kesenangan. Tiap hari selalu tertawa dan bercanda tapi rasa yang ada di hati tak juga pergi. Kecewa maupun keputus asaan kadang tumbuh sendiri......! Ya Tuhan.....ku lindungilah dan kuatkan diriku......dan beri aku jalan dalam menempuh segala cita dan cinta aku.....! Cita ada di depan mata tapi gimana tuk menggapainya bila tangan ini tak juga berdaya.
Selasa, 16 Desember 2008
membaca tanda-tanda
MEMBACA TANDA-TANDA
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan
dan meluncur lewat sela-sela jari kita
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
Tapi, kini kita telah mulai merindukannya
Kita saksikan udara abu-abu warnanya
Kita saksikan air danau yang semakin surut tampaknya
Burung-burung yang tak lagi berkicau pagi hari
Hutan kehilangan ranting
Ranting kehilangan daun
Daun kehilangan dahan
Dahan kehilangan hutan
Kita saksikan zat asam didesak asam arang
dan carbon dioksida menggilas paru-paru
Kita saksikan gunung memompa abu
Abu membawa batu
Batu membawa lindu
Lindu membawa longsor
Longsor membawa air
Air membawa banjir
Banjir membawa air
AIR MATA
Kita telah saksikan seribu tanda-tanda
Bisakah kita membaca tanda-tanda
ALLAH............
Kami telah membaca gempa
Kami telah disapu banjir
Kami telah dihalau api dan hama
Kami telah dihujani abu dan batu
ALLAH..........
Ampuni dosa-dosa kami
Beri kami kearifan membaca seribu tanda-tanda
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
Tapi,kini kami mulai merindukannya.
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan
dan meluncur lewat sela-sela jari kita
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
Tapi, kini kita telah mulai merindukannya
Kita saksikan udara abu-abu warnanya
Kita saksikan air danau yang semakin surut tampaknya
Burung-burung yang tak lagi berkicau pagi hari
Hutan kehilangan ranting
Ranting kehilangan daun
Daun kehilangan dahan
Dahan kehilangan hutan
Kita saksikan zat asam didesak asam arang
dan carbon dioksida menggilas paru-paru
Kita saksikan gunung memompa abu
Abu membawa batu
Batu membawa lindu
Lindu membawa longsor
Longsor membawa air
Air membawa banjir
Banjir membawa air
AIR MATA
Kita telah saksikan seribu tanda-tanda
Bisakah kita membaca tanda-tanda
ALLAH............
Kami telah membaca gempa
Kami telah disapu banjir
Kami telah dihalau api dan hama
Kami telah dihujani abu dan batu
ALLAH..........
Ampuni dosa-dosa kami
Beri kami kearifan membaca seribu tanda-tanda
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
Tapi,kini kami mulai merindukannya.
senja di pelabuhan kecil
SENJA DI PELABULAN KECIL
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang,rumah tua,pada cerita
tiang serta temali.Kapal perahu tiada berlaut
menghembus diri dari dalam mempercaya mau berpaut.
Gerimis mempercepat kelam.Ada juga kelepak elang
menyinggung muram,desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan.Tiada bergerak
dan kini tanah,air tidur hilang ombak
Tiada lagi.Aku sendiri berjalan
menyisir semenanjung,masih pengap harap
sekali tiba di ujung,sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang,rumah tua,pada cerita
tiang serta temali.Kapal perahu tiada berlaut
menghembus diri dari dalam mempercaya mau berpaut.
Gerimis mempercepat kelam.Ada juga kelepak elang
menyinggung muram,desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan.Tiada bergerak
dan kini tanah,air tidur hilang ombak
Tiada lagi.Aku sendiri berjalan
menyisir semenanjung,masih pengap harap
sekali tiba di ujung,sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.
Selasa, 02 Desember 2008
SI...........CANTIK@@
Suara ayam berkokok di pagi hari....., membangunkan lelapnya tidur di malam hari.Dan disambut oleh senyum ceria sang mentari.Di pagi yang ceria ini Si Manis memulai aktivitasnya dengan gembira, pandangi rumput bergoyang dari jendela yang juga berembun dan bersahaja.Dia memulai dengan menuntut ilmu di sekolah.Mulanya Si Manis merasa senang karena dapat bertemu lagi dengan para sahabatnya.Tapi setelah Si Manis mendapat kabar kalau ada Si Cantik yang menyukai Si Tampan, hati Si Manis hancur berkeping-keping.Si Manis tidak tau apa yang sebenarnya terjadi selama tidak sekolah.Banyak faktor yang membuat mereka untuk bersama.Si Cantik merasa bahwa ia selalu mendapat perhatian lebih dari Si Tampan selama ini.Selain sahabat Si Manis yang tau ada juga seorang yang mengetauinya. Si Manis sangat marah dan penuh emosional, tapi semua itu tak ia perlihatkan.Ia berusaha untuk selalu terlihat manis dan gembira.Walaupun begitu dia tidak patah semangat ada pepatah mengatakan "mati satu tumbuh seribu".Manusia di dunia ini sudah ditetepkan untuk hidup berpasang-pasangan. Si Manis berkata "biarlah aku tidak mendapatkannya niscaya Allah pasti akan mengirim seseorang yang lebih baik darinya".Untuk itu Si Manispun berusaha untuk tidak berharap banyak agar ia berpaling kepadanya.Dan berusaha pula untuk menghapus semua rasa yang pernah ada untuknya.Tapi apa daya sementara ini belum ada yang menggantikan tempat di hati Si Manis.Kini akhirnya Si Manis hidup dengan kesendiriannya dan hidup dengan sebuah pencarian untuk hidup di duniaanya.
BUNGA KEHIDUPAN
BUNGA KEHIDUPAN
Yang penting
bukan berapa lama
kita hidup, tapi
bagaimana kita hidup
Lihatlah
apa yang dia katakan
dan jangan melihat
siapa yang mengatakan
Aku pelajari pula
belajar berpidato
setiap waktu, namun
ketika tumbuh
bumbuh bulu kumisnya
ia menyapaku kasar sekali
Raihlah kemenangan
dengan ilmumu
niscaya hidupmu
akan kekal
semua manusia
akan mati, sedang
orang berilmu hidup abadi
Yang penting
bukan berapa lama
kita hidup, tapi
bagaimana kita hidup
Lihatlah
apa yang dia katakan
dan jangan melihat
siapa yang mengatakan
Aku pelajari pula
belajar berpidato
setiap waktu, namun
ketika tumbuh
bumbuh bulu kumisnya
ia menyapaku kasar sekali
Raihlah kemenangan
dengan ilmumu
niscaya hidupmu
akan kekal
semua manusia
akan mati, sedang
orang berilmu hidup abadi
Selasa, 25 November 2008
SALJU
SALJU
Ke manakah pergi......
Mencari matahari
Ketika salju turun
Pepohonan kehilangan daun
Ke manakah jalan.......
Mencari lindungan
Ketika tubuh kuyup
Dan pintu tertutup
Ke manakah lagi...........
Mencari api
Ketika bara hati
Padam tak berarti
Ke manakah pergi........
Selain mencuci diri
Ke manakah pergi......
Mencari matahari
Ketika salju turun
Pepohonan kehilangan daun
Ke manakah jalan.......
Mencari lindungan
Ketika tubuh kuyup
Dan pintu tertutup
Ke manakah lagi...........
Mencari api
Ketika bara hati
Padam tak berarti
Ke manakah pergi........
Selain mencuci diri
Langganan:
Postingan (Atom)